Sabtu, 18 Oktober 2014

Arsitektur Telematika


Meneruskan pembahasan tentang Telematika, kali ini saya akan coba membahas tentang Arsitektur Telematika, tapi sebelumnya saya akan membahas arsitektur dari sistem terlebih dahulu.

Arsitektur sistem harus berdasarkan konfigurasi sistem secara keseluruhan yang akan menjadi tempat dari DBMS, basis data dan aplikasi yang memanfaatkannya yang juga akan menentukan bagaimana pemakai dapat berinteraksi dengannya. Seiring dengan kemajuan teknologi, aristektur tersebut semakin beraneka ragam atau semakin banyak jenisnya dan berubah pula keunggulannya. Yang harus menjadi pertimbangan utama dalam menentukan arsitektur sistem, yang paling cocok tentu saja bukan hanya keunggulan teknologinya saja, kita harus mempertimbangkan pula faktor biaya dan yang sesuai dengan kebutuhan nyata ditempat dimana sistem akan digunakan.

Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:

  • Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap.
  • Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
  • Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Ada beberapa model arsitektur diantaranya Arsitektur Mainframe, Arsitektur File Sharing dan Arsitektur Client/Server. Di sini saya hanya akan membahas tentang arsitektur Client/Server karena model ini adalah model arsitektur yang sering digunakan pada saat ini, dimana Arsitektur Client/Server merupakan pengembagan dari model arsitektur sebelumnya yaitu Arsitektur Mainframe dan File Sharing, serta merupakan model Arsitektur telematika yang mana sebuah struktur desain yang secara logic dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.

Arsitektur Client/Server
Menurut Gallaugher & Ramanathan (1996) : "client/server adalah client mengirim permintaan ke server, server menterjemahkan pesan, kemudian berusaha memenuhi permintaan". Sedangkan menurut Blaha & Premerlani (1998) : "client/server adalah suatu arsitektur dimana sumber daya server menyediakan komputasi untuk banyak komponen client".

Arsitektur Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya yang terhubung dalam sistem jaringan atau yang biasa disebut dengan Client. Sebuah mesin server adalah performa tinggi host yang menjalankan satu atau lebih program server yang berbagi sumber daya dengan client. Seorang client tidak berbagi apapun dari sumber daya, tetapi meminta server layanan konten atau fungsi. Oleh karena itu client memulai sesi komunikasi dengan server yang menunggu (mendengarkan) masuk permintaan

Dalam perkembangannya, client/ server dikembangkan oleh dominasi perusahaan software besar yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar pada era pertama dimunculkannya konsep client/ server. Saat ini perusahaanperusahaan ini telah menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar.

Arsitektur klien-server telematika terdiri dari 2 buah arsitektur yakni, arsitektur sisi client dan sisi servernya.

Arsitektur telematika dari sisi client & server
Asitektur Sisi klien
Istilah ini merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan. Lihat Cookie, Server Side.

Karakteristik Klien :
  • Selalu memulai permintaan ke server.
  • Menunggu balasan.
  • Menerima balasan.
  • Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
  • Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis.
  • Khusus jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.

Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.

Karakteristik Server:
  • Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
  • Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
  • Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
  • Jenis server khusus mencakup: web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.

Kolaborasi Arsitektur sisi client & server
Standalone (one-tier)
Pemrosesan data dilakukan pada mainframe.
Keuntungan
  • Sangat mudah
  • Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan
  • Skala kecil
  • Susah diamankan
  • Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
  • Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
  • Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan

Client/Server (two tier)
Pemrosesan data pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Kelebihan
  • Mudah
  • Menangani Database Server secara khusus
  • Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
  • Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Kekurangan
  • Kurangnya skalabilitas
  • Koneksi database dijaga
  • Tidak ada keterbaharuan kode
  • Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
  • Susah di amankan.
  • Lebih mahal.

Three Tier
Arsitektur ini pengembangan arsitektur Client Server. Arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Kelebihan
  • Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
  • Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
  • Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
  • Skala besar.
  • Keamanan dibelakang firewall.
  • Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
  • Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
  • Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan
  • Lebih susah untuk merancang
  • Lebih susah untuk mengatur
  • Lebih mahal

Multi Tier
Arsitektur Multi Tier mirip dengan Three Tier. Kelebihan arsitektur ini dilengkapi UI (User Interface) dan Data Processing. Khususnya dengan adanya Business Logic Server.

Kelebihan
  • Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomcnfg.
  • Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
  • Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
  • Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.
Kekurangan
  • Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
  • Lebih mahal

Contoh Pemanfaatan Client Server: APLIKASI THREE-TIER CLIENT SERVER PADA SISTEM ATM BANK BNI

Sistem ATM BNI
Sistem ATM BNI sama dengan sistem ATM perbankan lainnya, dimana ATM sebagai client sedangkan sebagai servernya adalah mainframe yang menjalankan database account nasabah. Hal ini dapat digambarkan seperti berikut ini :

Sistem jaringan ATM ini tidak terhubung langsung ke database nasabah, tetapi terhubung ke monitor teleprocessing. Monitor teleprocessing merupakan system middleware yang mengatur komunikasi dengan client jarak jauh (remote) dan menserikan transaksi client untuk diproses oleh database. Menggunakan transaksi serial mengandung arti bahwa system dapat pulih dari kesalahan tanpa merusak data system.

Model arsitektur sistem ATM BNI
Didalam mendistribusikan pemerosesan jika pilih system client-server dengan model thinclient bermasalah dengan skalabilitas dan kinerja sedangkan model fat-client bermasalah dengan manajemen sistem. Untuk sistem ATM BNI menggunakan arsitektur three-tier client-server seperti di bawah ini:

Pada arsitektur ini presentasi, pemerosesan aplikasi dan manajemen data merupakan proses yang terpisah secara logika. Pada arsitektur three-tier client-server terdapat system komputer yang terhubung ke jaringan. Satu komputer server dapat menjalankan pemrosesan aplikasi dan satu komputer server yang lainnya digunakan untuk manajemen data aplikasi sebagai server logika yang terpisah.

Pada system ini database nasabah bank biasanya berada pada komputer mainframe menyediakan layanan manajemen data, web server menyediakan layanan aplikasi seperti fasilitas untuk menstransfer uang tunai, memunculkan kalimat-kalimat, membayar tagihan dan lain-lain sedangkan komputer nasabah dengan bowser internet merupakan client.

Struktur sistem informasi ATM
Sistem informasi ATM pada BNI didukung oleh system keamanan, system akuntansi cabang local, system counter cabang, system pemeliharaan, usage database dan account database dapat digambarkan dalam struktur diagram DFD(Data Flow Diagram) dengan diagram context seperti berikut ini :

Pada diatas menggambarkan setiap ATM BNI terhubung ke satu database account database, sistem akutansi cabang local, sistem keamanan dan sistem pemeliharaan. Sistem ini terhubung ke usage databse yang memantau bagaimana jaringan ATM BNI digunakan dan ke sistem counter cabang local. Sistem counter ini memberikan layanan seperti backup dan pencetakan.

Sekian pembahasan kali ini tentang Arsitektur Telematika~ (^_^)/

Sumber :
http://kelompok2tibg.blogspot.com/2012/07/client-server-dan-pemanfaatannya.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/pengantar-telematika1/

0 komentar:

Posting Komentar

 
;